JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1432 H - 2011

Selasa, 12 Juli 2011

Menjadi Nomor Satu di Jejaring Sosial

Menjadi Nomor Satu di Jejaring Sosial PDF Print
Sunday, 10 July 2011


Di masa depan jejaring sosial akan ada di mana-mana. Inilah kekuatan terbesar dari dunia maya. Karena itu, raksasa teknologi Facebook dan Google berlomba menjadi yang terdepan di lini ini.

Rabu (6/7),markas besar Facebook di Palo Alto, California, ramai dengan sejumlah awak media massa. Mereka datang untuk meliput peluncuran l
ayanan terbaru Facebook, jejaring sosial yang dihuni 750 juta user secara global itu. Layanan itu adalah Skype video calling,yang memungkinkan sesama pengguna Facebook berkomunikasi melalui video.

Co-founder Facebook Mark Zuckerberg memperkenalkan layanan ini dengan antusias. Kepercayaan diri Zuckerberg yang begitu tinggi itu bisa jadi karena pihaknya berhasil menggandeng Skype—perusahaan terbesar dan tersukses di arena video calling. ”Teknologi video chat terbaik digabung dengan infrastruktur jejaring sosial terbaik, tentu hasilnya akan dahsyat,” katanya kepada AFP.

Pengumuman fitur video call di Facebook yang begitu ”mendadak” ini disebut-sebut sebagai respons terhadap Google+, layanan jejaring sosial Google yang kini masih dalam tahap beta. Sejak pekan lalu, layanan tersebut diujicobakan secara terbatas melalui undangan. Di luar dugaan, peminat Google+begitu luar biasa.

Nah,salah satu fitur terbaik Google+ adalah “Hangouts”, yang memungkinkan pengguna melakukan video chat secara bersama-sama. Lalu, apakah integrasi Skype ke Facebook ini dilakukan sebagai tameng untuk melawan Google+ ? Ditanya seperti itu, Zuckerberg tidak mengiyakan.

Bahkan, dia berdalih bahwa rencana memboyong fitur video chat itu sudah ada, bahkan sebelum Skype diakuisisi oleh Microsoft pada bulan Mei 2011. Microsoft memang membeli Skype dengan nilai luar biasa besar, yakni mencapai USD8,5 miliar atau sekitar Rp72,2 triliun.

Dan, kerja sama Facebook- Skype ini ternyata tidak me-libatkan transaksi finansial yang mencapai jutaan dolar. Sebaliknya, Zuckerberg mengatakan bahwa Skype ditambahkan ke Facebook hanya dengan menginstal software plugin (tambahan).Tidak ada transaksi finansial apa pun.

Zuckerberg juga mengatakan, pihaknya sudah pernah bertemu dengan Chief Executive Skype Tony Bates dan CEO Microsoft Steve Ballmer. ”Kami di Facebook punya hubungan baik dengan Microsoft,” ujar Zuckerberg.

Walau tidak menyebut secara langsung bahwa Facebook sedang dalam kondisi ”berperang” melawan Google, salah satu pria terkaya di dunia itu mengatakan bahwa jejaring sosial saat ini berada dalam momentum yang tidak terhentikan. ”Arahnya sudah jelas, seluruh dunia menganggap jejaring sosial sebagai sesuatu yang akan ada di mana-mana,” katanya.

“Hanya tinggal menunggu waktu akan ada miliaran orang yang menggunakannya. Bisa saja kami yang mencapainya, bisa juga orang lain,”ia menambahkan. Agar pengguna Facebook tetap setia,Zuckerberg mengatakan bahwa pihaknya berusaha menjadikan jejaring sosial itu lebih menyenangkan dan fungsional.

Antara lain menjalin kerja sama dengan pihak lain dan berfokus untuk mengembangkan berbagai aplikasi yang bisa berjalan di platform Facebook. Pertumbuhan jejaring sosial ini tidak hanya soal pengguna, juga jumlah update, baik sekadar status, hingga foto, video, dan berbagai konten lainnya.

Berbagi konten (content sharing) inilah yang disebut Zuckerberg sebagai tren pada masa mendatang. “Pertumbuhan content sharing per pengguna ini meningkat drastis,” katanya. Sebagai gambaran, saat ini ada 4 miliar konten yang dibagi oleh pengguna Facebook setiap harinya.

Karena itulah, selain mengembangkan program sendiri, Facebook juga aktif bekerja sama dengan partner lain, seperti Skype ini. Analis dari Forrester Research Sean Corcoran memandang langkah Facebook menggandeng SKype ini adalah bagian dari strategi jejaring sosial terbesar di dunia itu untuk mengukuhkan posisinya sebagai sebuah platform yang memungkinkan orang untuk terhubung dan berkomunikasi.

“Ini juga akan mendorong pertumbuhan era baru komunikasi, yakni video chat. Fitur ini bakal dikenalkan ke ratusan juta orang di seluruh dunia,” beber Corcoran. Walau jejaring sosial adalah area yang menggiurkan, tidak mudah untuk bisa berjaya di sini. Google, si raja mesin pencari itu, berkali-kali gagal di ranah ini.

Mereka pernah merilis Google Buzz dan Google Wave yang kurang diterima pasar. Namun, Google+ ini dianggap berbeda.Inilah senjata mereka untuk masuk ke ranah sosial media yang layak diperhitungkan. Di Google+, pengguna tak hanya bisa ber-video calling, masih banyak fitur lain yang bakal membuat penggunanya betah.

Salah satunya, Circle, yang memungkinkan pengguna bisa menciptakan sendiri hubungan mereka dengan orang lain. Menjadi lebih mudah, misalnya, memisahkan antara “teman” dan “keluarga”. Jadi, pengguna bisa membagi gambar, informasi, atau foto tertentu ke orang-orang tertentu.

Fitur yang katanya lebih “personal” ini yang jadi modal Google untuk bersaing dengan Facebook. Di Facebook, fitur seperti itu sebenarnya sudah ada, tapi langkah yang harus dilakukan lebih rumit sehingga orang jarang menggunakannya. Pertarungan raksasa Facebook dan Google di ranah sosial media, tak lain untuk berebut nilai dolar di industri iklan internet.

Jejaring sosial dianggap sebagai gerbang untuk masuk ke internet. Siapa yang menguasai jejaring sosial ini dianggap menjadi pemenang sesungguhnya. Ditanya pendapatnya soal Google+, Zuckerberg tampak sangat berhati-hati dalam berkomentar.” Saya tidak ingin berbicara banyak soal Google+ karena kita semua baru sebentar mencoba layanan itu,” dalihnya.

Namun yang jelas,Zuckerberg menilai, jika perusahaan sebesar Google dan berbagai perusahaan dunia lainnya sudah berlomba-lomba masuk ke arena ini,berarti Facebook ada di arah yang benar. danang arradian  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar