Bandung - Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pemerintah tengah menyiapkan insentif fiskal dan non fiskal untuk pengembangan industri hilir komoditas minyak kelapa sait mentah (CPO), karet, dan kakao lewat pemberian insentif fiskal di samping fasilitas kemudahan pajak (tax allowance).
Pemberian sejumlah insentif sebagai perangsang bagi investor untuk mengembangkan industri hilir sehingga memberi nilai tambah kepada tiga komoditas tersebut. Pemerintah juga berjanji akan memfasilitasi pembangunan infrastruktur berupa jalan dan saran transportasi, pelabuhan, dan penyediaan energi.
Insentif yang akan disiapkan itu di antaranya, insentif fiskal seperti pemberian aturan pajak khusus yang diberlakukan dalam sekian tahun. ”Kedua ada insentfi untuk yang mendorong komoditas itu kepada industri dalam negeri, hilirnya, dibandingkan kalau diekspor dalam bentuk bahan mentah,” kata Hidayat di acara APPSI Expo di Bandung, Rabu (1/12).
Hidayat menambahkan, pemerintah juga tengah mempertimbangkan pemberian disinsentif bagi tiga komoditas tersebut jika diekspor ke luar negeri dalam bentuk bahan mentah. ”Semacam bea keluar dan sebagainya, saya tidak bisa menyebutkan besarannya. Nanti Menteri Keuangan yang akan mengumumkan,” ujar Hidayat.
Pemerintah akan mengumumkan keputusan soal itu Januari nanti. Puluhan proyek akan disiapkan untuk pengembangan industri hilir pada tiga komoditas tersebut untuk memperdalam struktur industrinya, termasuk menyiapkan sejumlah daerah yang bakal dikembangkan untuk pengembangan industri hilirnya.
Untuk pengembangan industri hilir minyak sawit dipilih di Riau, Sumatera Utara, dan Papua. Sementara industri hilir karet bakal dikembangkan di Jambi, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Terakhir Kakao bakal dikembangkan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, serta Sulawesi Tengara.
http://www.kemenperin.go.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar