Tanggal: 08 Desember 2010 - 16:26 WIB
Sumber: infobanknews.com
Kebutuhan baja nasional akan mencapai 8,4-8,7 juta ton (seluruh jenis baja) di 2011, baik yang bisa diproduksi oeh produsen dalam negeri maupun yang tidak bisa diproduksi oleh produsen dalam negeri. Dwitya Putra
Jakarta--Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (KS) Irvan Haqim mengatakan, harga baja akan meningkat 20% pada 2011. Peningkatan tersebut didorong biaya produksi dan pengurangan kapasitas produksi.
"Secara keseluruhan harga baja tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 naik 15-20 %. Penyebabnya biaya produksi dan pengurangan kapasitas produksi untuk menjaga keseimbangan antara suplai dengan demain," kata Irvan, saat ditemui disela sela rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, pada 8 Desember 2010.
Menurut Irvan, permintaan baja dengan kondisi perekonomian di Eropa dan Amerika yang notabene perekonomiannya belum stabil, telah memangkas sebagian besar produksi industri baja.
"Begitu pun di negara maju lainnya seperti di Australia, telah terjadi penurunan kapasitas produksi baja," ujarnya.
Hal ini, lanjutnya, dilkukan untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran.
"Harga naik karena desakan ongkos, sehingga negara-negara tersebut kapasitasnya terpotong dan suplay-nya berkurang," kata Irvan.
Sementara untuk kebutuhan baja dunia, tambahnya, kebutuhan baja dunia satu tahun ini telah mencapai 1,2 miliar ton. Sedangkan untuk tahun depan masih relatif sama.
"Tahun depan tidak jauh beda dengan konsumsi mulai dari 950 hingga 1 miliar ton, dan yang pastinya selalu ada selisih," ucapnya.
Kebutuhan baja nasional sendiri diprediksikannya mencapai 8,4-8,7 juta ton (seluruh jenis baja) di 2011, baik yang bisa diproduksi oeh produsen dalam negri maupun yang tidak bisa diproduksi oleh produsen dalam negeri. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar