JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1432 H - 2011

Jumat, 03 Desember 2010

Pembatasan BBM Diawali di Jabodetabek

JAKARTA (SINDO) – Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintah mulai 1 Januari 2011 akan diawali di wilayah Jakarta,Bogor, Depok,Tangerang,dan Bekasi (Jabodetabek).

Keputusan tersebut diambil dalam rapat yang dipimpin Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Saleh di Jakarta kemarin. Rapat itu dihadiri Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan PT Pertamina (Persero). Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo mengatakan, pihaknya siap melakukan pembatasan tersebut.

”Saat ini, dari 600 SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di Jabodetabek, 400 di antaranya sudah terdapat BBM nonsubsidi. Kini tinggal tambah di 200 SPBU lagi,” ungkapnya. Djaelani mengatakan, potensi penghematan tahap pertama diperkirakan mencapai 500.000 kiloliter (kl) per tahun. Selanjutnya, pembatasan akan dilakukan di wilayah Jawa dan Bali mulai Juli 2011 dengan potensi penghematan sebanyak 4 juta kl pada 2011.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim menuturkan,pemerintah akan membicarakan rencana pembatasan dengan Komisi VII DPR pekan depan. ”Pemerintah sudah mengagendakan pembahasan dengan DPR,”ungkapnya. Dia juga mengatakan, revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 55/2005 yang telah diubah menjadi No 9/2006 tentang Perubahan Atas Perpres No 55/2005 tentang Harga Jual Eceran BBM Dalam Negeri tengah disiapkan.

Menurutnya, mekanisme pembatasan dengan melihat kendaraan berpelat kuning atau hitam yang akan mengisi BBM di SPBU.”Kalau kuning boleh memakai BBM subsidi, sedangkan hitam dan merah tidak boleh,”ungkapnya. Ibrahim memaparkan,rencana pembatasan akan melibatkan aparat kepolisian dalam pengawasannya. Sementara Djaelani menambahkan, pembatasan pastinya menimbulkan penyalahgunaan. ”Namun, lama-kelamaan tentunya akan mengecil,”ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah sudah memutuskan akan melarang semua mobil pribadi atau berpelat hitam memakai BBM bersubsidi. Keputusan itu diambil dalam rapat di Menko Perekonomian pada 23 November 2010.Sesuai hasil rapat, BBM subsidi hanya untuk seluruh kendaraan pelat kuning, roda dua dan roda tiga,serta nelayan. Namun, pemerintah masih akan membahas pilihan tersebut dengan DPR yang diagendakan pada 6 Desember mendatang.

Dalam pertemuan itu akan dibahas dua opsi penghematan BBM bersubsidi yang nantinya akan diterapkan mulai awal 2011. Opsi lainnya adalah mobil produksi 2005 ke atas dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Pertamina memperkirakan pembatasan BBM di seluruh Indonesia memberikan penghematan pemakaian BBM subsidi sebanyak 14,613 juta kl yang terdiri atas premium 11,026 juta kl dan solar 3,588 juta kl. Dengan demikian, kuota BBM subsidi sesuai APBN 2011 yang ditetapkan sebesar 38,591 juta kl akan menjadi hanya 23,977 juta kl.

Sementara itu, Pertamina Regional V memastikan kebutuhan BBM untuk Jawa Timur aman hingga akhir 2011. Pj General Manager PT Pertamina Regional V Umar Chotib menuturkan, pembatasan BBM yang terjadi di Jatim beberapa lalu tidak akan terjadi sampai akhir 2010 dan sepanjang 2011. Kepastian itu datang setelah ada keputusan pemerintah pusat untuk jatah BBM bagi Jatim. “Kuota untuk Jatim akan penuh,”ujar Umar kemarin. (cahyo kurnia perdana/ ant/aan haryono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar