Kepiawaian Bisnis si Penjual Kacang |
Monday, 11 July 2011 | |
Nama James Beeland Rogers mungkin belum begitu akrab di telinga orang awam.Tapi, di dunia bisnis, pria kelahiran Baltimore,Maryland, Amerika Serikat (AS) 19 Oktober 1942 ini sudah sangat dikenal. Maklum, Rogers adalah seorang investor asal Negeri Paman Sam yang kini tinggal di Singapura. Rogers adalah pimpinan Rogers Holdings and Beeland Interests, Inc. Dia juga menjadi salah satu pendiri Quantum Fund.Lembaga ini didirikannya bersama ekonom besar dunia George Soros. R ogers juga pendiri Rogers International Commodities Index (RICI). Selain sebagai investor saham dan komoditas berpengaruh di dunia, Rogers juga dikenal sebagai seorang penulis andal. Salah satu karya tulisnya yang terkenal ialah buku Hot Commodities. Dalam buku ini pria yang tahun lalu dianugerahi Hadiah Schlarbaum oleh Ludwig von Mises Institute untuk kategori prospek investasi ini memaparkan bagaimana setiap orang dapat berinvestasi secara menguntungkan di pasar dunia. Dalam buku ini,Rogers menunjukkan konsep yang agak bertentangan dengan pemikiran investasi konvensional. Menurutnya, investasi komoditas merupakan salah satu investasi terbaik dari waktu ke waktu. Pria yang dibesarkan di Demopolis, Alabama,ini mengalami jalan panjang sebelum sukses. Dia memulai usaha di usia yang cukup muda.Pada usia lima tahun Rogers mulai bekerja sebagai penjual kacang. Selain itu dia kerap mengambil botol kosong yang ditinggalkan penonton di stadion bisbol. Dia mendapat pekerjaan pertamanya di Wall Street pada perusahaan Dominick & Dominick. Menurut Rogers, pekerjaan ini juga ia dapat secara kebetulan.“ Ketika baru saja selesai kuliah di Yale pada 1964, saya bertemu dengan pria yang menawarkan pekerjaan musim panas di salah satu perusahaan yang ada di Wall Street.Padahal saat itu saya sendiri belum bisa membedakan antara saham dan obligasi,” ujarnya seperti dilansir CNBC.com. Setelah musim panas berakhir, Rogers lalu melanjutkan kuliahnya di Universitas Oxford.Dia kemudian mendapat gelar BA dalam bidang filsafat, politik, dan ekonomi dari Balliol College, Universitas Oxford,pada 1966. Rogers mengaku ketertarikannya di bidang finansial sudah dia rasakan sejak masih duduk di bangku kuliah. “Sejak masih menjadi mahasiswa di Oxford, saya sudah mulai tertarik untuk mendalami bidang finansial daripada politik. Padahal bukan rahasia lagi kalau sebagian besar mahasiswa Oxford sangat tergila-gila dalam ilmu politik,” ungkap Rogers yang ketika kuliah sering membaca Financial Times. Keseriusan Rogers untuk mendalami ilmu finansial ternyata tidak cuma-cuma.Ini semua terbukti dengan kesuksesan yang telah dia raih. Pada 1973,Rogers berhasil membuat salah satu perusahaan finansial terbesar dunia yaitu Quantum Fund. Untuk membentuk perusahaan ini, Rogers menjalin kerja sama dengan George Soros, pelaku bisnis dan keuangan ternama di dunia. Kepiawaian Rogers dalam bidang finansial juga tidak perlu diragukan lagi.Kehebatannya terbukti dari kemampuannya dalam perdagangan komoditas yang berhasil membantu pengembalian dana Quantum Fund sebesar 4.200% dalam 10 tahun terakhir. Pada Desember 2007,Rogers menjual rumahnya di New York City senilai USD16 juta dan pindah ke Singapura. Alasan kepindahannya adalah untuk menggarap potensi investasi di pasar Asia.Saat ini putri pertama Rogers juga sedang diajari bahasa Mandarin untuk mempersiapkan dirinya di masa depan. Dalam sebuah wawancara CNBC beberapa waktu lalu, Rogers mengatakan bahwa saat ini China sangat termotivasi dan terdorong untuk maju di semua bidang. Dia ingin anak-anaknya bisa memanfaatkan peluang di pasar Asia.melakukan hal tersebut. Beberapa waktu lalu Rogers mengemukakan pendapatnya mengenai prospek ekonomi global. Setelah sektor finansial dihantam krisis,ancaman selanjutnya terjadi pada pasar uang yang dihadapkan pada sebuah kondisi di mana peluang untuk mengalami ketertekanan terus muncul. Imbas dari intervensi banyak negara besar dalam mengupayakan pemulihan ekonomi rupanya tidak selalu berdampak positif. Kini,Rogers menyatakan berhenti dari aktivitas investasi.Dia fokus pada keluarganya dan sibuk sebagai pengajar di Columbia University Graduate School of Business. cheerli |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar